Genk Nero?!! Siapa Sich Lo?!!

Sabtu, 21 Juni 2008




Kita semua pasti udah tahu dari berita bahwa ada sekelompok anak perempuan yang melakukan aksi pengeroyokan pada sejumlah anak perempuan juga. Mereka ini menamakan diri mereka genk Nero (Neko-Neko Dikeroyok). Mereka biasa melakukan pengeroyokan pada beberapa remaja wanita apabila para remaja wanita tersebut mengikuti gaya berpakaian mereka atau ketika ada remaja wanita yang berniat menjadi anggota genk Nero ini.

Dari sebuah video yang direkam melalui handphone, terlihat dua orang anggota genk Nero memploncoi habis salah seorang remaja perempuan yang ingin ber

gabung dalam genk. Remaja berbaju merah tersebut terlihat pasrah dengan segala perlakuan anggota genk yang tidak ampun memberinya tamparan, pukulan, makian, bahkan mendorong kepalanya. Video lain pun menunjukkan “aktivitas” sebuah genk motor perempuan ketika mereka bersama-sama mengeroyok seorang remaja wanita di sebuah jalan sepi. Benar-benar brutal! Tak kalah brutal dengan apa yang terjadi pada peristiwa Monas beberapa waktu lalu.

Saya benar-benar ngeri melihat perlakukan anak-anak perempuan tersebut. Seperti bangsa primitif cara mereka “bergaul”. Padahal usia mereka masih belasan, mereka masih SMA, tapi mereka telah mencoreng harga diri sekolah mereka dengan tindakan bodoh seperti itu. Dan yang lebih penting lagi, mereka juga telah menodai harkat dan martabat mereka sebagai seorang WANITA!

Terus terang saja, di sekolah saya p

un masih banyak genk-genk seperti mereka, namun apa yang mereka (Genk Nero) lakukan sepertinya baru kali ini saya lihat.

Saya pun mempunyai beberapa teman dekat dimana kami pun juga punya nama genk-genk an. Tapi, kami tak pernah menyakiti sesama teman dan juga antargenk. We’re living peace. Anggaplah itu Cuma sekedar seru-seruan, it’s only a name. Prinsip dan pandangan kami bahkan beda, tapi kami tak pernah terlalu ekstrem memandang bahwa dalam suatu genk harus punya pikiran dan prinsip yang sama. Intinya, keragaman tercipta dalam suatu kelompok. Kalau bagi para perempuan binal seperti mereka, Nero artinya Neko-Neko Dikeroyok, tapi bagi saya Nero itu Neko-Neko, Ora Opo-Opo (sing penting, peace y’all!!!).

Ah...aksi brutal itu terus membayangi pikiran saya, bagaimana seandainya di kota kecil tempat saya tinggal ada juga yang seperti itu? Bagaimana kalau saya jadi target pengeroyokan mereka? Uh... Waktu dulu ikut latihan PBB saja saya sudah menyerah, gimana dengan yang seperti Genk Nero lakukan itu? Saya juga heran, emang terbuat dari apa sih hati para perempuan Nero itu sampai-sampai tega melakukan tindakan seperti itu? Mengeroyok! Apakah mereka merasa diri merekalah the most perfect? Kalau diibaratkan wanita di zaman Rasulullah dulu, mereka itu seperti Hindun, wanita paling kejam dalam peperangan karena doi udah ngebunuh pamannya Nabi SAW, Hamzah yang pemberani, trus merobek dadanya serta memakan jantung Sang Singa padang pasir itu. Kayaknya mereka juga mau nyaingin para “jagoan” STPDN deh atau juga penindasan bangsa Israel terhadap Palestina. Woi!!! Malu tuh sama Ibu Kartini...MALU...!!! Udah susah-susah dikasih emansipasi, justru diselewengkan! Payah...! Payah Parah...! Heh, Genk Nero, bayangin aja deh kalo kalian yang diperlakukan seperti itu!

Yang pasti, Alhamdulillah mereka udah diserahkan pada yang berwajib dan semoga mereka bisa menyadari kekhilafannya selama ini. Tapi, saya percaya, masih banyak “genk Nero” lain yang mungkin bakal lebih sadis lagi. Hhh... Saya sih Cuma mau saran, bikin genk-genk an sih sah-sah aja, asalkan kegiatannya positif, oke-oke aja lagi! Tapi udah gak zaman deh kalau seandainya ada orang yang salah sama satu anggota trus main keroyokan begitu. Gak zaman...! Primitif...! Apalagi buat para genk cewek, kenapa sih harus pake otot, bukan pake hati nurani? Bukankah wanita diciptakan dengan kepekaan perasaannya? Be a good woman, girls! Liat deh lebih luas, mungkin diseberang sana, ada seorang wanita yang kehilangan keluarga akibat ulah para zionis Israel, ada seorang ibu yang sedih meratapi nasibnya gara-gara gempa di China, ada TKW yang mati-matian bekerja lalu disiksa majikannya pula, ada remaja wanita yang rela ngebotakin kepalanya demi protes pada pemerintah Perancis yang membuat peraturan bahwa gak ada yang boleh pake jilbab di negara itu. Sekali lagi deh buat Genk Nero atau genk perempuan apapun deh, siapa sich lo? Lo ‘kan Cuma seorang perempuan yang juga lahir dari perempuan biasa? Lo belum tentu ngerasain penderitaan para wanita seperti yang tadi saya sebutkan ‘kan?

Oke, selamat menyebarkan kedamaian atas nama genk kamu...

0 komentar:

Posting Komentar

What do you think about this...???